Senin, 29 November 2010

MAJU TERUS TAPI KO' MUNDUR ?

"Naik Kereta Api Tut.. Tut.. Tut.."



Itu merupakan cuplikan dari lagu anak-anak sejak 17 tahun yang lalu hingga sekarang. Kereta api merupakan sebuah alat transportasi yang sangat di gemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini karena harganya yang murah di banding transportasi kebanyakannya. Kereta api di Indonesia sudah ada sejak zaman Belanda dulu. Namun semakin berkembangnya zaman dan semakin bertambahnya minat terhadap kereta api tidak di barengin dengan peningkatan kualitas yang di berikan oleh pengelola itu sendiri. Contohnya saja untuk kereta ekonomi, perawatan yang di berikan terhadap kereta sunguh memprihatinkan. Selain itu juga untuk kereta bisnis tidak jauh beda degan kereta ekonomi, hanya keliatahan lebih rapih sedikit saja selain itu juga kipas angin sering mati dan banyaknya penjual-penjual yang masuk di dalam kereta. Dan yang paling mengagetkan saya adalah kenapa bantal harus bayar juga !!!! bukankah kita sudah membayar untuk kereta, tapi kenapa harus menambah biaya fasilitas lagi ????

Kereta eksekutif juga tidak lewat dari pengamatan saya, ketika hari liburan telah selesai dan padat-padatnya orang yang ingin pulang, sehingga di jual tiket no seat bagi penumpang yang tidak kebagian tiket. Padahal sudah banyak yang mengantri dari siang hingga malam namun tidak ada kabar yang jelas dari pihak stasiun, mereka menyuruh menunggu, namun setelah lama menuggu hasilnya hanya 3 tiket tambahan yang di jual dan terpaksa hampir 50 orang lebih menggunakan tiket no seat dan lebih mengejutkannya adalah tiket tersebut di jual dengan harga tetap alias dengan harga full tapi dengan pelayanan tanpa kursi. Hali ini justru bisa di bilang sedikit merugikan para penumpang yang kebingungan untuk mencari cara untuk pulang agar bisa kembali dan selain itu seakan akan pihak KAI seperti mengambil keuntungan dari para penumpang. selain itu juga banyak juga dari pegawai stasiun yang memberikan pelyanan yang kurang menyenangkan. Sering kali ketika saya bertanya mereka menjawab dengan nada yang kasar.

Namun untuk pemeliharaan kereta kita tidak bisa selamanya menyalahkan pihak manajemen, karena tidak sedikit pula dari pihak penumpang yang seenaknya merusak atribut yang berada di dalam kereta itu sendiri, selain itu juga banyak yang mencoret-coret bagian dalam kereta dan fasilitas yang ada. Selain itu ada juga yang lebih memprihatinkan, banyak orang-orang yang berada di luar kereta yang seenaknya melempar-lempar seperti batu maupun tanah. Apa lagi jika yang naik adalah para suporter bola Indonesia, sungguh mengenaskan kondisinya. Hal ini sungguh dapat merusak kereta dan juga membahayakan para penumpang yang berada di dalam kereta.

Jika kita ingin melestarikan kereta api, marilah kita sama-sama merawat agar pihak manjemen percaya untuk memberikan kereta yang bagus untuk di operasikan. Menurut opini saya bukannya pihak manjemen dan pemerintah tidak mau membeli kereta yang bagus dan mahal, namun apakah kita sudah bisa merawat kereta yang sudah ada seperti ini ?
Ayo mulai sekarang kita mennjaga dan merawat dan menjaga fasilitas yang telah ada.

Mari kita rawat dan kita cintai kereta api untuk menuju Indonesia yang lebih baik.